BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Ideologi merupakan ilmu tentang pengertian-pengertian dasar.
Dalam pengertian sehari-hari, kata idea disamakan artinya dengan cita-cita.
Jadi ideolodi bisa diartikan juga suatu gagasan atapun cita-cita. Dalam dunia
politik ini terdapat berbagai macam ideologi-ideologi diantaranya adalah
ideologi Liberalisme, komunisme, dan pancasila. Maka tak heran jika didunia ini
sering terjadinya konflik, perang dan lain-lain. Namun dari perbedaan tersebut
kita harus bisa menyikapinya, karena dari masing-masing ideologi mereka
mempunyai pandangan, landasan maupun filsafat yang berbeda, sesuai persepsinya
mereka masing-masing. Oleh sebab itu dari perbedaan-perbedaan ideologi tersebut
mempunyi cirri masing-masing. Dan pada hakekatnya ideologi itu sebagai landasan
dasar atau cita-cita dari masing-masing Negara tersebut.
B.
TUJUAN
v Untuk
memenuhi tugas mata kuliah
v Mengetahui
apa pengertian dari ideologi itu sendiri
v Mengetahui
macam-macam ideologi secara umum
v Untuk
mengetahui perbedaan-perbedaan ideologi
v Mengetahui
cara menyikapi perbedaan ideologi
C.
RUMUSAN
MASALAH
1.Apa
pengertian ideologi tersebut?
2.Apa
macam-macam dari ideologi itu sendiri?
3.Apa
perbandingan ideologi pancasila dengan yang lain?
4.Bagaimana
cara menyikapi perbedaan tersebut?
BAB II
PEMBAHASAN
1.
PENGERTIAN IDEOLOGI
Ideologi berasal dari kata “idea”
yang berarti gagasan, dan “logos”yang berarti ilmu. Kata “idea” berasal dari
bahasa Yunani yaitu eidos yang
berarti bentuk. Maka secara harfiah, ideologi berarti ilmu tentang
pengertian-pengertian dasar. Dalam pegertian sehari-hari kata idea disamakan
artinya dengan cita-cita yang di maksud cita-cita disini adalah cita-cita yang
bersifat tetap yang harus di capai, sehingga cita-cita yang bersifat tetap
sekaligus merupakan suatu dasar dan pandangan hidup.[1]
Menurut definisi Alfian ideologi adalah
suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam tentang
bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral di anggap benar dan adil,
mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan.
Menurut pendapat C.C.Rode yang
menyatakan bahwa ideologi merupakan sekumpulan yang secara logis berkaitan dan
mengidentifikasikan nila-nilai yang memberi keabsahan bagi institusi dan
pelakunya.
Menurut Ali Syariati ideologi
sebagai keyakinan-keyakinan dan gagasan-gagasan yang di taati oleh suatu
keompok, suatu kelas sosial, suatu bangsa, atau suatu ras tertenu.
Dari hasil pendapat para ahli mengenai
pngertian ideologi yang di simpulkan bahwa ideologi adalah kumpulan suatu
gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan yang menyeluruh dan sistematis
yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia.
Bilamana di telusuri secara historis
istilah ideologi pertama kali yang di pakai dan dikemukakan oleh seorang
prancis yang bernama Destutt de Tracy pada tahun 1976. Seperti halnya Leibniz,
de Tracy mempunyai cita-cita untuk membangun sistem pengetahuan. Sperti halnya
filsafat, ideologi memiliki pengertian yang
berbeda-beda hal itu diantara lain disebutkan oleh dasar filsafat apa yang dianut
karena sesungguhnya ideologi itu besumber kepada suatu filsafat tertentu.
2.
MACAM-MACAM IDEOLOGI
Dalam panggung politik dunia
terdapat berbagai macam ideologi namun yang sangat besar peranannya dewasa ini
adalah ideologi liberalisme,komunisme, dan pancasila. Dalam masalah inilah
bangsa indonesia menghadapi berbagai benturan kepentingan ideologis yang saling
tarik menarik sehingga agar bangsa indonesia memliki visi yang jelas bagi masa
depan bangsa maka harus membangun petahanan ideologi yang berbasis pada falsafat
bangsa sendiri yaitu ideologi Pancasila yang bersifat demokratis
nasionalistis,religiusitas,humanistis,dan keadilan sosial.
Pada masa reformasi yang sekaligus
era global tarik-menarik kepentigan ideologi akan sangat mempengaruhi postur
ketahanan nasioanal dalam bidang ideologi bangsa Indonesia, terutama banyak
kalangan aktifis politik yang justru menjadi budak ideologi asing, sehingga
berbagai aktifias ini akan bepengaruh bahkan sering melakukan tekanan terhadap
ketahanan ideologi bangsa indonesia.
a. Ideologi Liberalisme
Pada akhir abad ke-18, di eropa terutama
di Inggris terjadilah satu revolusi dalam bidang ilmu pengetahuan. Kemudian
berkembang kearah revolusi teknologi industri perubahan tersebut membawa perubahan
orientasi kehidupan masyarakat baik dalam bidang sosial, ekonomi maupun
politik. Paham liberalisme berkembang dari akar-akar rasionalisme yaitu
paham yang mendasarkan pada rasio
sebagai sumber kebenaran tertinggi, materialisme yang meletakkan materi sebagai
nilai tertinggi, empirisme yang mendasarkan pada kebenaran fakta empiris, serta
individualisme yang meletakkan nilai dan kebebasan arti individu sebagai nilai
tertinggi dalam segala aspek kehidupan masyarakat
dan Negara. [2]
Liberlisme
atau liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik
yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama.
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan
oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Liberalisme menghendaki adanya,
pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi
pasar yang mendukung usaha pribadi yang relatif bebas dan suatu sistem
pemerintahan yang transparan dan menolak adanya pembatasan terhadap
pemilikan individu. Negara penganut
yaitu: Amerika serikat, Argentina, Yunani, Rusia, Zimbawe, Australia, Jerman ,
Spanyol, Swedia dll.
Ciri-ciri
idelogi antara lain sebagai berikut:
a.
Bidang ideologi : menerapkan paham sekuler
b.Bidang
politik :
dikenal adanya partai oposisi
c.
Bidang ekonomi : sistem ekonomi kapitalis, perekonomian diserahkan oleh
perorangan.
d.
Bidang sosial budaya: anggota masyarakat
cenderung individualis
b.
Ideologi
Komunis
Berbagai macam konsep
dan paham sosialisme di dunia ini sebenarnya hanya komunismelah sebagai suatu
paham yang paling jelas dan lengkap. Paham ini adalah sebagai bentuk reaksi
atas perkembangan masyarakat kapitalis yang merupakan produk masyarakat
liberal. Berkembangya paham individualisme liberalisme di barat berakibat
munculnya masyarakat kapitalis menurut paham komunisme, mengakibatkan
penderitaan rakyat. Komunisme muncul
sebenarnya sebagai reaksi atas penindasan rakyat kecil oleh kalangan kapitalis
yang didukung oleh pemerintah.[3]
Ideologi
komunis adalah suatu paham yang mendahulukan kepentingan umum diatas
kepentingan pribadi dan golongan, paham komunis juga menyatakan semua hal dan
sesuatu yang ada disuatu Negara dikuasai secara mutlak oleh Negara tersebut
penganut faham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh
Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifes politik yang pertama kali
diterbitkan pada 21 februari1848 teori mengenai komunis sebuah analisis
pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi
kesejahteraan yang kemudiaan pernah menjadi salah satu gerakan yang paling
berpegarh dalam dunia politik. Negara yang masih menganut adalah Tiongkok,
Vietnam, Korea utara, Kuba dan Laos.
Idiologi komunisme pada hakikatnya bercorak
partikuular yaitu suatu idiologi yang hanya membela dan di peruntukkan suatu
golongan tertentu, yaitu golongan proletar ( mahendra,1999 ). Dalam kaitannya
dengan sifat dan lingkup pengembangannya idiologi komunisme bersifat
kosmopolitesme yaitu mengembangkan hegemonia ke seluruh dunia. Marx menyerukan
kepada kaum buruh diseluruh dunia untuk bersatu memerangi kaum kapitalis dan
agama.[4]
Sebagai suatu idiologi komunisme mencanakan
suatu cita-cita yang bersifat utopis yaitu suatu masyarakat tanpa kelas,
masyarakat yang sama rata dan sama rasa. Masyarakat tanpa kelas dilukiskan
suatu masyarakat yang dapat memberikan suasana hidup yang aman tanpa hak milik
pribadi, tanpa pertentangan, sarana dan alat
produksi tidak berdsarkan atas hak milik pribadi melainkan komunal.
Namun demikian perjalanan sejarah menunjukkan bahwa dalam kenyataannya
cita-cita tersebut tidaak kunjung datang karena munculnya kontradisi inter
yaitu ternyata muncullah kelas-kelas baru dalam tubuh pemerintahan komunis
yaitu kaum kamrat dan kaum elit partai komunis yang memiliki kekuasaan mutlak.
Cirri-ciri
a.
Bidang politik : bersfat tertutup
b.
Bidang ekonomi :sistem ekonomi yang diterapkan adalah sistem ekonomi
etatisme.
c.
Bidang sosial budaya: tidak percaya
adanya Tuhan masyakarat hanya mengenal satu kelas sosial.
c.Ideologi pancasila
Pancasila pada
hakikatya merupakan suatu kesepakatan filsofis dan kesepakatan politis dari
segenap elemen bangsa Indonesia dalam mendirikan Negara. Dapat juga di
istilahkan bahwa pancasila pada hakikatnya merupakan suatu kontrak ssosial seluruh elemen bangsa Indonesia dalam mendirikan
Negara. Kaum safinalis atau tujuan pokok dirumuskannya pancasila
adalah sebagai dasar filsafat Negara, sehingga konsekuensinya seluruh aspek
dalam penyelenggaraan negara berdasarkan sistem nilai yang terkandung dalam
pancasila.[5]
Proses terjadinya pancasila berbeda dengan
ideologi-ideologi besar lainya seperti liberalisme, komunisme, sosialisme dan lain sebagainya. Pancasila
digali dan di kembangakan oleh para pendiri Negara dengan melalui pengamatan,
pembahasan dan konsensus yang cermat
nilai-nlai pancasila yang bersumber dari budaya yang memiliki oleh
bangsa Indonesia sendiri disublimasikan menjadi suatu prinsip hidup kebangsaan
dan kenegaraan bagi bangsa Indonesia. Berdasarkan proses kausalitas
perumusan dan pembahasan pancasila tersebut maka sumber materi yang merupakan
niai-nlai kultural dan religius, pada hakikatnya dari bangsa indonesia sendiri.
Dengan demikian perkataan bangsa Indonesia pada hakikatnya merupakan kausamaterialis bagi pancasila. Oleh
karena itu, terdapat kesesuaian secara korespodensi antara bangsa indonesisa
dengan pancasila sebagai suatu sistem nilai.
Berdasarkan proses kausalitas
sebagai Ideologi pancasila adalah suatu ajaran yang tersusun sistematis dan
diyakini kebenarannya, karena didasarkan atas nilai-nilai pancasila.
Cirri-ciri:
·
Bidang politik : berdasarkan demokrasi pancasila
·
Bidang ekonomi: sistem ekonomi yang
bertujuan mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat.
·
Bidang sosial budaya: pola kehidupan sosial
adalah kekeluargaan dan kegotongroyongan.
3. PERBEDAAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN YANG LAIN
Ideologi
Pancasila mendasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia sebagai makhuk individu
dan makhluk sosial. Oleh karena itu dalam ideologi Pancasila mengakui atas
kebebasan atas hak-hak masyarakat. Selain itu bahwa manusia menurut Pancasila
mempunyai kodrat sebagai makhluk pribadi dan sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa.
Sehingga nilai-nilai ketuhanan senantasa mnjiwai kehidupan manusia dalam hidup
Negara dan masyarakat. Dengan demikian ideologi Pancasila mempunyai
perbedaan-perbedaan dengan ideologi lainnya. Berikut ini akan disampaikan
perbedaan-perbedaanya dari berbagai aspek antara lain sebagai berikut:
·
Politik Hukum
Pancasila : Demokrasi Pancasila, Hukum untuk
menjunjung tinggi keadilan dan keberadaan individu dan masyarakat.
Sosialisme: Demokrasi untuk kolektivitas,
diutamakan kebersamaan, masyarakat sama dengan Negara.
Komunisme: Demokrasi rakyat, berkuasa mutlak
satu parpol, hukum untuk melanggengkan komunis.
Liberalisme : Demokrasi Liberal, Hukum untuk
melindungi individu,dalam politik mementingkan individu.
·
Ekonomi
Pancasila : Peran Negara ada untuk tidak
terjadi monopoli dan lain-lain yang merugikan rakyat.
Sosialisme : Peran Negara kecil, kapitalisme,
monopolisme.
Komunisme : Peran Negara dominan, demi
kolektivitas berarti demi Negara, monopoli Negara.
Liberalisme : Peran Negara kecil, swasta
mendominasi, kapitalisme, monopolisme, persaingan bebas.
·
Agama
Pancasila : Bebas memilih agama, Agama harus
menjiwai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Sosialisme : Agama harus mendorong
berkembangnya kebersamaan, diutamakan kebersamaan.
Komunisme : Agama
harus dijauhkan dari masyarakat, atheis.
Liberalisme : Agama urusan pribadi, bebas
beragama ( memilih agama/atheis).
·
Pandangan Terhadap
Individu Dan Masyarakat
Pancasila : Individu diakui keberadaanya,
hubungan individu dan masyarakat dilandasi 3s ( selaras, serasi, dan seimbang).
Sosialisme : Masyarakat lebih penting daripada
individu.
Komunisme : Individu tidak penting- masyarakat
tidak penting, kolektivitas yang dibentuk Negara lebih penting.
Liberalisme : Individu lebih enting dariada
masyarakat, masyarakat diabdikan bagi individu
.
·
Ciri Khas
Pancasila : Demokrasi Pancasila, bebas memilih
agama.
Sosilisme: Kebersamaan, Akomodasi.
Komunisme : Atheisme, dogmatis, otoriter,
ingkar HAM.
Liberalisme : Penghargaan atas HAM, demokrasi,
Negara hokum, menolak dogmatis.[6]
4.
CARA MENYIKAPI PERBEDAAN IDEOLOI
Ideologi suatu bangsa
merupakan seperangkat nilai-nilai dasar dan gagasan-gagasan serta pemikiran
yang bersumber dari budaya suatu bangsa dan tersusun secara sistematis dan
menyeluruh yang diyakini kebenarannya oleh
suatu bangsa dapat membawa suatu bangsa yang bersangkutan mencapai dan
mewujudkan cita-cita dan tujuan
nasionalnya. Dengan demikian,setiap bangsa dan Negara di dunia memiliki
ideologi yang berbeda-beda sesuai dengan nilai-nilai dasar dan kebudayaan yang
dianut oleh masing-masing. Oleh sebab itu, wajar saja jika masing-masing Negara
mempunyai ideologi-ideologi yang berbeda sesuai dengan falsafah yang dianutnya. Dalam menyikapi suatu perbedaan
tersebut, kita terlebih dahulu harus memahami konsep mengenai ideologi secara
utuh dan menyeluruh mengenai istilah ideologi itu sendiri. Selain itu, pemahaman
mengenai istilah ideologi juga diharapkan dapat memberikan gambaran yang
komprehensif mengenai konseptualisi ideologi-ideologi yang dianut oleh setiap
bangsa.
Dalam menyikapi perbedaan-perbedaan
mengenai konsep ideologi kita harus memahami unsur-unsur ideologi dianaranya :
1. Unsur keyakinan. Bahwasanya
setiap ideoogi itu selalu memuat konsep-konsep dasar yang menggambarkan seperangkat
keyakinan yang diorientasikan kepada tingkah laku para pendukungnya untuk
mencapai suatu tujuan yang di cita-citakan.
2. Unsur mitos. Bahwasanya
setiap ideologi selalu memitoskan suatu ajaran dari seseorang atau suatu badan
sebagai kesatuan, yang secara fundamental mengajarkan suatu cara bagaimana satu
hal yang ideal itu pasti akan dapat dicapai.
3. Unsur loyalitas.
Setiap ideologi selalu menuntut adanya loyalitas serta keterlibatan optimal
para pendukugya. Untuk mendapatkan derajat penerimaan optimal, dalam ideologi
terkadung juga adanya sub unsur yaitu rasional penghayatan,dan susila.[7]
Dengan demikian, dengan adanya ketiga unsur tersebut kita mampu
menyikapi perbedaan-perbedaan ideologi dalam masing-masing bangsa. Sehingga
muncullah sikap toleransi ,empati, saling menghargai, dan saling memahami satu
sama lain. Cara pikir seperti inilah akan membawa kita pada sikap dan tindaakn
untuk tidak memperuncing perbedaan tetapi mencari nlai-nilai universal yang
dapat mempersatukan
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ideologi merupakan suatu gagasan, pemikiran, cita-cita
atau pandangan suatu bangsa yang dijadikan sebagai pedoman dalam berbangsa dan
bernegara. Ideologi muncul karna adanya suatu falsafah-falsafah yang dianut
dari para filosofis. Sehingga dengan adanya suatu falsafah yang berbeda itu
akan muncul perbedaan-perbedaan ideologi. Sebagian besar ideologi yang dianut
oleh Negara diantaranya liberalisme, komunisme dan pancasila. Dalam menyikapi
perbedaan tersebut, kita perlu memahami terlebih dahulu tentang konsep ideologi
itu sendiri, dengan demikian kita dapat menyikapi perbedaan tersebut tanpa
harus menimbulkan peperangan.
[1]
Prof. Dr. H. Kaelan, M.S. Drs. H. Achmad Zubaedi, M.Si. 2010. Membahas
pendidikan kewaranegaraan. Hal:152
[2]
Prof. Dr. H. Kaelan, M.S. Drs. H. Achmad Zubaedi, M,Si. 2010. Membahas
pendidikan kewaranegaraan. Hal:154
[3]
Prof. Dr. H. Kaelan, M.S. Drs. H. Achmad Zubaedi, M,Si. 2010. Membahas
pendidikan kewaranegaraan. Hal:158
[4]
Prof. Dr. H. Kaelan, M.S. Drs. H. Achmad Zubaedi, M,Si. 2010. Membahas
pendidikan kewaranegaraan. Hal:160
[5]
Prof. Dr. H. Kaelan, M.S. Drs. H. Achmad Zubaedi, M,Si. 2010. Membahas
pendidikan kewaranegaraan. Hal:164
[6] http//:Apriwibowosas.blogspot.com
[7] Prof.
Dr. Karsadi, M.Si. 2014. Membahas Upaya Membangun Moral Dan Karakter Bangsa.
Hal:61
Tidak ada komentar:
Posting Komentar